Kandidat Gubernur BOJ dukung pelonggaran

Bank Sentral Jepang (BOJ) bisa membantu Jepang meraih kembali tingkat pertumbuhan yang lama hilang dengan meningkatkan stimulus dan mengentaskan deflasi, menurut Haruhiko Kuroda, Ketua Bank Pembangunan Asia (ADB) dan kandidat gubernur BOJ.
“Ekonomi Jepang menderita deflasi berkepanjangan, yang bila dituntaskan, dapat meningkatkan prospek pertumbuhan secara signifikan,” kata Kuroda dalam wawancara dengan Bloomberg kemarin. “Dua persen lebih untuk tahun kalender 2013 mungkin dicapai dan dipertahankan selama beberapa tahun,” mengacu pada tingkat pertumbuhan yang sudah lama tidak diraih Jepang sejak deflasi pada 1992.
Kudora, salah satu calon pengganti Masaaki Shirakawa sebagai pemimpin BOJ, mengatakan stimulus bisa dilakukan untuk tahun ini. Menurutnya, Jepang, dengan negara lain, masih punya ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter karena masih ada triliunan dollar aset finansial yang dapat dibeli oleh BOJ.
Ia juga memandang pelemahan yen sebagai penyesuaian alami dari apresiasi. Tapi ia tidak menjelaskan bagaimana BOJ bisa menambah likuiditas. Ketika ditanyakan apakah BOJ perlu membeli saham, Kuroda mengatakan itu sudah dilakukan. Keputusan bagaimana melanjutkan stimulus ia serahkan sepenuhnya pada BOJ.
Kuroda, mantan pejabat Kementerian Keuangan yang kini memimpin ADB, menolak berkomentar banyak mengenai dirinya sebagai kandidat pemimpin bank sentral. Ia mengatakan cukup puas dengan posisinya saat ini, dengan masa jabatan tersisa empat tahun. Menteri EKonomi Akira Amari memang menyebut Kuroda punya kualifikasi untuk mengisi kekosongan di BOJ.
Perdana Menteri Shinzo Abe akan menunjuk gubernur baru untuk menggantikan Shirakawa, yang pensiun pada 19 Maret nanti. Abe pernah menegaskan ia ingin orang yang mampu mengambil keputusan berani untuk membangkitkan ekonomi dan mengentaskan deflasi.